Sabtu, 10 Maret 2012

Pemimpin Yang Zalim

Zalim (Arab: ظلم, Dholim) adalah meletakkan sesuatu/ perkara bukan pada tempatnya. Orang yang berbuat zalim disebut zalimin. Lawan kata zalim adalah adil.

Kata zalim berasal dari bahasa Arab, dengan huruf “dho la ma” (ظ ل م ) yang bermaksud gelap. Di dalam al-Qur’an menggunakan kata zhulm selain itu juga digunakan kata baghy, yang artinya juga sama dengan zalim yaitu melanggar haq orang lain. Namun demikian pengertian zalim lebih luas maknanya ketimbang baghyu, tergantung kalimat yang disandarkannya. Kezaliman itu memiliki berbagai bentuk di antaranya adalah syirik.

Kalimat zalim bisa juga digunakan untuk melambangkan sifat kejam, bengis, tidak berperikemanusiaan, suka melihat orang dalam penderitaan dan kesengsaraan, melakukan kemungkaran, penganiayaan, kemusnahan harta benda, ketidak adilan dan banyak lagi pengertian yang dapat diambil dari sifat zalim tersebut, yang mana pada dasarnya sifat ini merupakan sifat yang keji dan hina, dan sangat bertentangan dengan akhlak dan fitrah manusia, yang seharusnya menggunakan akal untuk melakukan kebaikan.

Menurut syariat Islam, orang yang tidak berbuat zalim bisa saja terkena siksaan, keyakinan ini berdasarkan dalam salah satu ayat. Allah berfirman:“ "Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya." (Al-Anfaal 8:25). ”


Ayat tersebut berisi peringatan untuk berhati-hati (hadzr) akan azab yang tidak hanya menimpa yang zalim saja, tetapi menimpa secara umum baik yang zalim maupun yang tidak zalim. Karena itu secara syar’i, wajib hukumnya bagi orang yang melihat kezaliman/kemunkaran dan mempunyai kesanggupan, untuk menghilangkan kemunkaran itu.

INTI SARI

Telah banyak contoh kisah pemimpin yang zalim kepada bawahannya ataupun kepada masyarakat yg dipimpinnya. Janji Allah tidak akan pernah dipungkirinya. Saya pernah beberapa kali menemui jenis pemimpin yang zalim, dan kebanyakan akhir dari para pemimpin tersebut adalah selalu mendapat murka dari Allah SWT. Seperti contoh seorang pimpinan yang sangat-sangat tidak manusiawi dalam memperlakukan bawahannya sampai-sampai orang2 disekitar bawahan tersebut merasa sangat iba dengannya, sedangkan hati dari pemimpin tersebut keras bagaikan batu meskipun si bawahan tersebut telah meminta maaf kepada atasannya tersebut namun tetap saja membatu. Mungkin cobaan sedang Allah timpakan kepada si bawahan tadi tak lama berselang dia harus kehilangan seorang bayi yang sejak lama ia idam-idamkan karen terlahir dalam keadaan premature. Belum genap satu minggu dari kejadian tersebut, atasannya kembali berulah dengan tidak mau melengkapi administrasi kepegawaian darai bawahan tersebut. Sehingga akibatnya si bawahan terancam tidak dapat melanjutkan tugasnya sebagai bawahan yang baik. Seolah seperti ranjau darat yang dipasang memanjang disepanjang jalan yang dia lewati, dan selalu siap untuk meledak setiap saat. Mungkin doa dari orang yang benar2 teraniaya yang manjadikan si atasan tadi menemui banyak kendala dalam hidupnya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

WELCOME TO MY BLOG

* Ambillah waktu untuk bermain,



itu adalah rahasia dari masa muda yang abadi.

Total Tayangan Halaman

Cari Blog Ini